Minggu, 03 Oktober 2010

ORIENTASI DINAMIKA KELOMPOK

Kebutuhan akan pentingnya mengetahui dan memahami tentang dinamika kelompok atau proses-proses interaksi yang terjadi di dalam kelompok semakin hari semakin meningkat. Sebagai mahluk sosial, manusia memang tidak mungkin hidup sendiri tanpa ada orang lain bersamanya, apakah itu dalam keluarga, dalam kehidupan bermasyarakat, di kantor dan sebagainya. Dari hari pertama dilahirkan, kita sudah merupakan bagian dari kelompok yang dikenal sebagai keluarga; kita tidak mungkin dapat bertahan hidup pada menit-menit pertama, minggu-minggu pertama malahan pada tahun-tahun pertama setelah kelahiran tanpa bantuan dari kelompok (keluarga). Dan melalui keluarga ini pula kita mulai belajar bagaimana harus bersosialisasi, yang mana nantinya merupakan dasar dari pola tingkah laku dan pola berpikir serta mendidik kita agar mempunyai perspektif tertentu terhadap diri sendiri dan dunia luar/lingkungan. Selanjutnya, hari demi hari kita lalui bersama kelompok, dari satu kelompok ke kelompok yang lain, baik formal maupun informal. Dan dalam kelompok-kelompok ini interaksi kita dengan orang lain dalam kelompok tidak dapat terhindarkan. Dari berbagai studi tentang perilaku dan kepribadian menunjukkan bahwa bentuk perlakuan yang diterima seseorang dalam kelompoknya mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam menentukan identitas kepribadian seseorang.
Dari keterangan diatas, dapat kita lihat bahwa kehidupan dalam kelompok sangatlah dinamis. Semakin efektif suatu kelompok, semakin baik pula kualitas kehidupan anggota-anggotanya. Yang penting diperhatikan agar kelompok tersebut tetap efektif adalah pengetahuan yang cukup tentang dinamika atau proses-proses yang terjadi serta kemampuan kita untuk berperilaku secara efektif dalam kelompok. Kedua hal penting ini dapat kita pelajari melalui pemahaman tentang dinamika kelompok.


Fritz Heider, seorang ahli psikologi lain, dalam Teori Keseimbangan-nya (Balanced Theory) yang membahas mengenai hubungan-hubungan antar pribadi menerangkan bahwa individu-individu sebagai bagian dari struktur sosial cenderung untuk menjalin hubungan satu sama lain. Dan menurutnya, salah satu cara bagaimana suatu kelompok dapat berhubungan adalah dengan menjalin komunikasi secara terbuka. Dewasa ini, upaya peningkatan kerja tim merupakan alternatif utama dalam meningkatkan efisiensi, efektifitas serta produktifitas suatu organisasi. Berbagai pelatihan dilaksanakan guna meningkatkan kemampuan pengembangan kerja tim.
Saya di sini mungkin sedikit memberikan salah satu contoh ilustrasi yang merupakan salah satu contoh dari sosial di dalam suatu kelompok. Suatu individu (dina ) yang mengikuti organisasi mahasiswa di suatu kelompok, akan tetapi mereka memiliki perbedaan yaitu suatu keyakinan di dalamnya. Oleh karena itu dia mencoba mengimbangi tetapi tidak ada kecocokan. Ada salah satu individu ( andi ) lagi yang mempunyai satu keyakinan dengan dia, tetapi dia bisa berinteraksi dengan anggota yang lain. Maka dina mencoba mengikutinya walaupun sulit. Maka di dalam kelompok juga kita dapat mempelajari hal yang buruk dan juga hal yang baik, kemudian itu bisa membuat pola tingkah laku kita ke pada lingkungan dan masyarakat.


Sumber : http:// google.co.id
http :// wikipedia.com
http://blog.unila.ac.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar